konstruksi bangunan,
teknik dan industri yang terlibat dalam perakitan dan pemasangan
struktur, terutama yang digunakan untuk menyediakan tempat berlindung.
Konstruksi bangunan adalah kegiatan manusia kuno. Dimulai dengan kebutuhan murni fungsional untuk lingkungan yang terkendali untuk memoderasi pengaruh iklim . Dibangun penampungan adalah salah satu sarana dimana manusia mampu beradaptasi dengan berbagai iklim dan menjadi spesies global.
Tempat penampungan manusia pada awalnya sangat sederhana dan mungkin hanya berlangsung beberapa hari atau bulan. Seiring waktu, bagaimanapun, bahkan struktur sementara berevolusi menjadi bentuk yang sangat halus seperti igloo.
Secara bertahap struktur yang lebih tahan lama mulai muncul, terutama
setelah munculnya pertanian, ketika orang mulai tinggal di satu tempat
untuk waktu yang lama.
Tempat penampungan pertama adalah tempat tinggal, tapi kemudian fungsi
lainnya, seperti penyimpanan makanan dan upacara, ditempatkan di
bangunan terpisah. Beberapa struktur mulai memiliki simbolis serta nilai fungsional, menandai awal dari perbedaan antara arsitektur dan bangunan.
Sejarah gedung ditandai dengan sejumlah tren. Salah satunya adalah meningkatnya daya tahan bahan yang digunakan. Awal bahan bangunan yang mudah rusak, seperti daun, cabang, dan kulit hewan.
Kemudian, bahan-alami seperti lebih tahan lama sebagai tanah liat,
batu, dan kayu-dan, akhirnya, sintetik bahan-seperti batu bata, beton,
logam, dan plastik-yang digunakan.
Lain adalah pencarian untuk bangunan tinggi semakin besar dan span, ini
dimungkinkan oleh pengembangan bahan kuat dan dengan pengetahuan
tentang bagaimana bahan berperilaku dan bagaimana memanfaatkan mereka
untuk keuntungan yang lebih besar.
Tren utama ketiga melibatkan tingkat kontrol yang dilakukan terhadap
lingkungan interior bangunan: peraturan semakin tepat dari suhu udara
, cahaya dan tingkat suara, kelembaban, bau, kecepatan udara, dan
faktor lain yang mempengaruhi kenyamanan manusia telah dimungkinkan.
Namun tren lain adalah perubahan energi yang tersedia untuk proses
konstruksi, dimulai dengan kekuatan otot manusia dan berkembang ke arah
mesin kuat digunakan saat ini.
Kondisi sekarang konstruksi bangunan kompleks. Ada berbagai macam produk bangunan dan sistem yang ditujukan terutama pada kelompok jenis bangunan atau pasar.
Proses desain untuk bangunan ini sangat terorganisir dan mengacu pada
lembaga penelitian bahwa sifat-sifat bahan studi dan kinerja, pejabat
kode yang mengadopsi dan menegakkan standar keselamatan , dan profesional desain yang menentukan kebutuhan pengguna dan desain bangunan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Proses konstruksi juga sangat terorganisir, tetapi juga mencakup
produsen produk bangunan dan sistem, para pengrajin yang mengumpulkan
mereka di lokasi bangunan, kontraktor yang mempekerjakan dan
mengkoordinasikan pekerjaan para pengrajin, dan konsultan yang
mengkhususkan diri dalam aspek-aspek seperti manajemen konstruksi , kontrol kualitas , dan asuransi.
Konstruksi bangunan saat ini adalah bagian penting dari budaya
industri, merupakan manifestasi dari keberagaman dan kompleksitas dan
ukuran penguasaan atas kekuatan alam, yang dapat menghasilkan lingkungan
yang dibangun secara luas bervariasi untuk melayani berbagai kebutuhan
masyarakat. Artikel ini pertama kali menelusuri sejarah konstruksi bangunan, kemudian menyurvei perkembangannya pada saat ini. Untuk pengobatan pertimbangan estetika desain bangunan, melihat arsitektur . Untuk perawatan lebih lanjut dari perkembangan sejarah, melihat seni dan arsitektur, Anatolia ; seni dan arsitektur, Arab , seni dan arsitektur, Mesir ; seni dan arsitektur, Iran , seni dan arsitektur, Mesopotamia , seni dan arsitektur, Siro-Palestina ; arsitektur, Afrika ; seni dan arsitektur, Kelautan ; arsitektur, Barat ; seni, Asia Tengah ; seni, Asia Timur , seni, Islam , seni, penduduk asli Amerika , seni, Asia Selatan , dan seni, Asia Tenggara .
mekanik bangunan
Senin, 04 Juni 2012
LAHAN YANG BAGUS UNTUK DIDIRIKAN BANGUNAN
1.
|
Ciri-ciri Lahan Potensial dan Lahan Kritis dilihat dari sudut Pertanian
|
(gambar?)
Gambar 1.3 Daerah wilayah subur di daerah pegunungan dengan sawah dan sayuran
2.
|
Memiliki Sifat Fisis yang Baik
Lahan yang memiliki sifat fisis baik adalah lahan yang daya serap air dan sirkulasi udara di dalam tanahnya cukup baik. Sifat fisis ini ditunjukkan oleh tekstur dan struktur tanahnya. Tekstur tanah adalah sifat fisis tanah yang berkaitan dengan ukuran partikel pembentuk tanah. Partikel utama pembentuk tanah adalah pasir, lanau (debu), dan lempung (tanah liat). Berasarkan ukuran partikel batuan, perhatikan tabel 2. |
Tabel 2. Butir batuan dan diameternya.
Tekstur tanah berpengaruh terhadap
daya serap dan daya tampung air. Tanah lempung teksturnya sangat halus,
mudah menampung air tetapi daya serapnya kecil. Sebaliknya tanah pasir
mudah menyerap air, tetapi sukar menampungnya. Tekstur tanah yang ideal
untuk pertanian adalah geluh, yaitu tanah yang lekat. Tekstur tanah
geluh terdiri dari dua macam tanah, yaitu tanah lanau (20% lempung, 30 -
50% lanau dan 30 - 50% pasir) dan tanah lanau berpasir (20 - 50%
lanau/lempung, 50 - 80% pasir).
Struktur tanah adalah
sifat fisis tanah yang dikaitkan dengan cara partikel-partikel tanah
berkelompok. Struktur tanah ini berpengaruh terhadap pengaliran air dan
sirkulasi udara di dalam tanah.
3.
|
Belum Terjadi Erosi
Terjadinya erosi pada suatu lahan akan menyebabkan berubahnya lahan potensial menjadi lahan kritis. Lahan yang telah mengalami erosi, tingkat kesuburannya berkurang, sehingga kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Erosi mengakibatkan lahan tanah yang paling atas terkelupas. Sisanya tinggal tanah yang tandus, bahkan sering merupakan batuan yang keras (padas). Proses erosi yang kuat sering dijumpai di daerah pantai, akibat abrasi (pengikisan oleh gelombang laut) dan di daerah pegunungan dengan lereng terjal serta miskin tumbuhan. Erosi di pegunungan akibat adanya longsor dan soil creep (tanah merayap). |
b.
|
Ciri-ciri Lahan Kritis Untuk Pertanian
|
(gambar?)
Gambar 1.4 Lahan Kritis di daerah pegunungan yang gundul / hutan yang rusak
Untuk mengetahui suatu
lahan potensial untuk pertanian dapat dilihat dari ciri-cirinya: yaitu
tanahnya subur, memiliki sifat jenis yang baik dan belum mengalami
erosi. Begitu juga suatu lahan kritis untuk pertanian bila memiliki
ciri-ciri: tidak subur dan miskin humus.
Silahkan cocokkan
jawaban latihan 3 Anda dengan uraian di atas, sudah cocokkah? Bila Anda
telah memahami ciri-ciri lahan potensial dan lahan kritis untuk
pertanian dan menjawab latihannya dengan tepat. Silahkan Anda lanjutkan
mempelajari materi selanjutnya.
2.
|
Ciri-ciri Lahan Potensial dan Lahan Kritis dilihat dari Sudut Permukiman
Anda telah mengetahui ciri-ciri lahan potensial dan lahan kritis dilihat dari sudut pertanian. Sekarang silahkan Anda mempelajari tentang ciri-ciri lahan potensial dan lahan kritis dilihat dari sudut permukiman.
|
Kemiringan lereng 0% berarti tanahnya
rata, dan kemiringan lereng 100% berarti sudut kemiringannya 45%
(sangat curam). Topografi erat kaitannya dengan kenyamanan hunian
(tempat tinggal) dan keamanan dari ancaman bencana alam seperti tanah
longsor, banjir, dan sebagainya.
b.
|
Ciri-ciri Lahan Kritis untuk Permukiman
Anda telah mengetahui ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman. Lalu bagaimana dengan ciri-ciri lahan kritis untuk permukiman?
Ciri-ciri lahan kritis untuk permukiman adalah kebalikan dari ciri-ciri lahan potensial untuk pertanian, yaitu:
|
Kemiringan
lereng 0% berarti tanahnya rata, dan kemiringan lereng 100% berarti
sudut kemiringannya 45% (sangat curam). Topografi erat kaitannya dengan
kenyamanan hunian (tempat tinggal) dan keamanan dari ancaman bencana
alam seperti tanah longsor, banjir, dan sebagainya.
b.
|
Ciri-ciri Lahan Kritis untuk Permukiman
Anda telah mengetahui ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman. Lalu bagaimana dengan ciri-ciri lahan kritis untuk permukiman?
Ciri-ciri lahan kritis untuk permukiman adalah kebalikan dari ciri-ciri lahan potensial untuk pertanian, yaitu:
|
Untuk mengetahui suatu lahan
potensial atau kritis untuk pemukiman dapat dilihat dari kemiringan
lerengnya yaitu perbandingan antara jarak vertikal (y) dan jarak
horisontal (x) dikalikan 100% atau
ISTILAH-ISTILAH TEKNIK DALAM DUNIA BANGUNAN
Istilah-istilah dalam bidang Teknik Struktur Bangunan
Abutment – bagian bawah tumpuan struktur jembatanAgregat campuran – bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
AISC – singkatan dari American Institute of Steel Construction
AISCS – Spesifikasi-spesifikasi yang dikembangkan oleh AISC, atau singkatan dari American Institute of Steel Construction Specification
ASTM – singkatan dari American Society of Testing and Materials
Balok – elemen struktur linier horisontal yang akan melendut akibat beban transversal
Balok spandrel – balok yang mendukung dinding luar bangunan yang dalam beberapa hal dapat juga menahan sebagian beban lantai
Batas Atterberg – besaran kadar air (%) untuk menandai kondisi konsistensi tanah yakni terdiri dari batas cair (Liquid Limit / LL), bata plastis (Plastic Limit/ PL) maupun batas susut (shirinkage Limit).
Batas Cair – besaran kadar air tanah uji (%) dimana dilakukan ketukan sebanyak 25 kali menyebabkan alur tanah pada cawan Cassangrade berimpit 1.25 cm (1/2 inch).
Batas Plastis – besaran kadar air tanah sehingga saat dilakukan pilinan pada contoh tanah hingga ∅ 3 mm mulai terjadi retakan dan tidak putus
Beban – suatu gaya yang bekerja dari luar
Beban hidup – semua beban yang terjadi akibat pemakaian dan penghunian suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah dan/atau beban akibat air hujan pada atap
Beban mati – berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut
Beton – suatu material komposit yang terdiri dari campuran beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat, yaitu dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah dengan pasta semen (semen +air) sebagai bahan pengikat.
Beton Bertulang – beton yang diperkuat dengan tulangan, didesain sebagai dua material berbeda yang dapat bekerja bersama untuk menahan gaya yang bekerja padanya.
Beton Cast-in-place – beton yang dicor langsung pada posisi dimana dia ditempatkan. Disebut juga beton cast- in situ.
Beton Precast – beton yang dicor di tempat yang berbeda dengan site, biasanya di tempat yang berdekatan dengan lokasi site
Beton Prestressed – beton yang mempunyai tambahan tegangan tekan longitudinal melalui gaya tarik pada serat yang diberi pra-tegang di sepanjang elemen strukturnya.
Beton struktural – beton yang digunakan untuk menahan beban atau untuk membentuk suatu bagian integral dari suatu struktur. Fungsinya berlawanan dengan beton insulasi (insulating concrete).
Bracing – konfigurasi batang-batang kaku yang berfungsi untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral
Cincin tarik (cincin containment) – cincin yang berada di bagian bawah struktur cangkang, berfungsi sebagai pengaku
Daktilitas – adalah kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya;
Defleksi – lendutan balok akibat beban Dinding geser (shear wall, structural wall) – dinding beton dengan tulangan atau pra-tegang yang mampu menahan beban dan tegangan, khusunya tegangan horisontal akibat beban gempa.
Faktor reduksi – suatu faktor yang dipakai untuk mengalikan kuat nominal untuk mendapatkan kuat rencana;
Gaya tarik – gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus.
Gaya tekan – gaya yang cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Fenomena ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada material disebut tekuk (buckling).
Geser – keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
Girder – susunan gelagar-gelagar yang biasanya terdiri dari kombinasi balok besar (induk) dan balok yang lebih kecil (anak balok)
Goyangan (Sideways) – fenomena yang terjadi pada rangka yang memikul beban vertikal. Bila suatu rangka tidak berbentuk simetris, atau tidak dibebani simetris, struktur akan mengalami goyangan (translasi horisontal) ke salah satu sisi.
HPS – singkatan dari high-performance steel, merupakan suatu tipe kualitas baja
HVAC – singkatan dari Heating, Ventilating, Air Conditioning, yaitu hal yang berhubungan dengan sistem pemanasan, tata udara dan pengkondisian udara dalam bangunan
Joist – susunan gelagar-gelagar dengan jarak yang cukup dekat antara satu dan yang lainnya, dan biasanya berfungsi untuk menahan lantai atau atap bangunan. Biasanya dikenal sebagai balok anak atau balok sekunder.
Kolom – elemen struktur linier vertikal yang berfungsi untuk menahan beban tekan aksial
Komposit – tipe konstruksi yang menggunakan elemen-elemen yang berbeda, misalnya beton dan baja, atau menggunakan kombinasi beton cast-in situ dan pre-cast, dimana komponen yang dikombinasikan tersebut bekerja bersama sebagai satu elemen struktural.
Kuat nominal – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai
Kuat perlu – kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam tata cara ini
Kuat rencana – kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan φ
Kuat tarik leleh – kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau titik leleh dari tulangan dalam MPa
Kuat tekan beton yang disyaratkan (fC’ ) – kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm), untuk dipakai dalam perencanaan struktur beton, dinyatakan dalam satuan MPa.
Las tumpul penetrasi penuh – suatu las tumpul, yang fusinya terjadi diantara material las dan metal induk, meliputi seluruh ketebalan sambungan las
Las tumpul penetrasi sebagian – suatu las tumpul yang kedalaman penetrasinya kurang dari seluruh ketebalan sambungan;
Lentur – keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Lintel – balok yang membujur pada tembok yang biasanya berfungsi untuk menahan beban yang ada di atas bukaan-bukaan dinding seperti pintu atau jendela
LRFD – singkatan dari load and resistance factor design.
Modulus elastisitas – rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul akibat tegangan tersebut.
Momen – gaya memutar yang bekerja pada suatu batang yang dikenai gaya tegak lurus akan menghasilkan gaya putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang.
Momen puntir – momen yang bekerja sejajar dengan tampang melintang batang.
Momen kopel – momen pada suatu titik pada gelegar
Mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras
Plat Komposit – plat yang dalam aksi menahan bebannya dilakukan oleh aksi komposit dari beton dan plat baja / steel deck sebagai tulangannya.
Pondasi – bagian dari konstruksi bangunan bagian bawah (sub-structure) yang menyalurkan beban struktur dengan aman ke dalam tanah.
Rangka batang ruang – struktur rangka batang yang berbentuk tiga dimensional, membentuk ruang
Rangka kaku – suatu rangka struktur yang gaya-gaya lateralnya dipikul oleh sistem struktur dengan sambungan-sambungannya direncanakan secara kaku dan komponen strukturnya direncanakan untuk memikul efek gaya aksial, gaya geser, lentur, dan torsi;
Rangka tanpa Bracing (Unbraced frame) — sistem rangka dimana defleksi lateral yang terjadi padanya tidak ditahan oleh pengaku atau dinding geser (shear wall)
Sag – simpangan yang terjadi pada struktur kabel, yang merupakan tinggi lengkungan struktur tersebut
sengkang – tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur,
SNI – singkatan dari Standar Nasional Indonesia
Spesi-beton – campuran antara semen, agregat campuran (halus dan kasar) dan air yang belum mengeras
Spesi-mortar – campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras
Struktur bangunan – bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah.
Struktur Balok dan Kolom (post and beam) – sistem struktur yang terdiri dari elemen struktur horisontal (balok) diletakkan sederhana di atas dua elemen struktur vertikal (kolom) yang merupakan konstruksi dasar
Struktur Cangkang – bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung.
Struktur Grid – salah satu analogi struktur plat yang merupakan struktur bidang, secara khas terdiri dari elemen-elemen linier kaku panjang seperti daftar istilah balok atau rangka batang, dimana batang-batang tepi atas dan bawah terletak sejajar dengan titik hubung bersifat kaku.
Struktur Funicular – sistem struktur yang berbentuk seperti tali, kurva atau kumpulan segmen elemen-elemen garis lurus yang membentuk lengkung
Struktur Membran – konfigurasi struktur yang terbentuk dari lembaran tipis dan fleksibel.
Struktur Plat – struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material monolit yang tingginya relatif kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainya.
Struktur Rangka Batang – susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.
Struktur Rangka Kaku (rigid frame) – struktur yang terdiri atas elemenelemen linier, umumnya balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints (titik hubung) yang dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya.
Struktur Tenda – bentuk lain dari konfigurasi struktur membran, dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan membranmembran.
Struktur Vierendeel – struktur rangka kaku yang digunakan secara horisontal. Struktur ini tampak seperti rangka batang yang batang diagonalnya dihilangkan. Perlu diingat bahwa struktur ini adalah rangka, bukan rangka batang. Jadi titik hubungnya kaku.
Sub-structure – struktur bagian bawah. Pada struktur jembatan merupakan bagian yang mendukung bentang horisontal
Super-structure – struktur bagian atas. Pada struktur jembatan, merupakan bagian struktur yang terdiri dari bentang horisontal.
Sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang tidak cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahan gaya internal dan momen dari pergeseran horisontal, sehingga memungkinkan terjadinya goyangan (sway)
Tegangan – intensitas gaya per satuan luas
Tegangan tumpu (bearing stress) – tegangan yang timbul pada bidang kontak antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.
Tegangan utama (principle stresses) – interaksi antara tegangan lentur dan tegangan geser dapat merupakan tegangan normal tekan atau tarik, yang disebut sebagai tegangan utama.
Tinggi efektif penampang (d) – jarak yang diukur dari serat tekan terluar hingga titik berat tulangan tarik
Titik hubung (joint) – titik pertemuan batang-batang elemen struktur, dimana titik ini merupakan pertemuan gaya-gaya yang terjadi pada elemen struktur tersebut
Tendon – elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu bundel dari elemen-elemen tersebut, yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton
Torsi – puntiran yang timbul pada elemen struktur apabila padanya diberikan momen puntir langsung atau secara tak langsung. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.
Triangulasi – konfigurasi struktur segitiga yang bersifat stabil, tidak bisa berubah bentuk atau runtuh
Tulangan – batang, kawat atau elemen lain yang ditambahkan pada beton untuk memperkuat beton menahan gaya.
tulangan polos – batang baja yang permukaan sisi luarnya rata, tidak bersirip dan tidak berukir
tulangan ulir – batang baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip atau berukir
tulangan spiral – tulangan yang dililitkan secara menerus membentuk suatu ulir lingkar silindris
Un-sway Frame – suatu rangka yang mempunyai respon terhadap gaya horisontal dalam bidang cukup kaku untuk menghindari terjadinya tambahangaya internal dan momen dari pergeseran horisontal tersebut.
Umur bangunan – periode/waktu selama suatu struktur dipersyaratkan untuk tetap berfungsi seperti yang direncanakan;
KAYU YANG PANTAS DIGUNAKAN UNTUK SEBUAH BANGUNAN
Jenis Kayu yang sering dipakai di Bangunan Gedung
Kayu JatiKayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut. Contoh Finishing: Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly Urethane (PU)
1. Finishing Natural Transparan ( Coklat Terang kekuningan)
Tujuan: menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose keindahan serat kayu jati benar-benar terpilih.
Kualitas kayu jati: hanya memilih serat lurus dan serat mahkota tidak ada mata sehat, mata mati, putih, doreng
2. Finishing Melamin Natural Terang (Coklat terang kekuningan)
Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu, dengan mengekspose keindahan serat kayu jati secara alami
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, tidak ada putih, doreng, dan mata mati
3. Finishing Melamin Natural Gelap (Coklat gelap kehitaman)
Menonjolkan serat kayu jati natural, dan, menutupi kekurangan kayu seperti putih dan doreng dengan warna gelap.
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng halus , tidak ada mata mati
4. Finishing Cat
Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan serat kayu
Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng tebal, mata mati.
Jati Serat Lurus
Jati Serat Mahkota
Jati Ada Mata Sehat
Jati ada Putih / Sapwood
Jati Mata Mati
Jati Doreng
Kayu MerbauKayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian/Papua.
Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai juga termasuk jenis kayu kuat dan keras. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
Kayu Kamper
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.
KUALITAS BANGUNAN YANG BAIK
Kualitas Bangunan Lebih Baik
Dengan menggunakan MU yang
terbuat dari pasir pilihan, semen, filler dan aditif pilihan yang
berkualitas, kualitas bangunan yang dihasilkan juga tentunya jauh lebih
baik dibandingkan jika menggunakan cara konvensional (pengadukan semen
dan pasir secara terpisah di lapangan). Masalah-masalah yang ditimbulkan
oleh adukan konvensional dapat berupa retak dinding (dimulai dari
pasangan bata, plesteran hingga acian), dinding rembes dan lembab,
dinding “ngompol”, permukaan dinding tidak halus dan kasar, keramik
popping, daya rekat yang kurang baik dan berbagai masalah lainnya.
Dengan MU, kemungkinan terjadinya retak
pada dinding yang diakibatkan oleh kualitas pasir serta proses
pengadukan semen dan pasir yang tidak homogen dapat dihindari. Filler
(bahan pengisi) yang merupakan salah satu komposisi semen instan MU
membuat hasil pekerjaan menjadi lebih padat dan permukaan lebih halus.
Aditif yang memiliki banyak kegunaan sesuai fungsi aplikasi
masing-masing produk dan tidak dimilki oleh adukan konvensional, membuat
kualitas hasil bangunan menjadi jauh lebih baik. Selain itu masalah
keramik popping yang terjadi karena daya rekat yang kurang pada adukan konvensional juga dapat dicegah.
Kualitas hasil bangunan yang didapat
dengan menggunakan MU, membuat penurunan yang cukup signifikan dalam
biaya pemeliharaan dan perbaikan bangunan, serta membuat bangunan
berumur panjang dan nilai bangunan tetap tinggi.
Masalah yang ditimbulkan cara konvensional |
Solusi yang diberikan MU |
Batu alam lepas |
Keramik merekat dengan sempurna |
Pasangan bata tidak rapi | Pasangan bata lebih rapi |
Permukaan plester kasar dan retak | Permukaan plester lebih halus dan tidak retak |
CIRI-CIRI BANGUNAN YANG BERMOTIF
Ruang Tamu Bergaya Country
Ruang tamu bergaya ala pedesaan Amerika (country). Penempatan banyak bingkai di dinding menjadi salah satu ciri khas gaya ini.
Gaya penataan ruang tamu mengadaptasi gaya rumah-rumah pedesaan Amerika dan Australia. Banyak terdapat pajangan berupa bingkai, digantung di dinding. Selain itu, banyak pula pernak-pernik bermotif bunga (floral).
Ruang tamu berada di ruangan berukuran kira-kira 3mx3m. Warna hijau diaplikasikan untuk memberikan kesan alami dan sejuk. Selain dari warna ruangan, nuansa alami juga diperkuat dengan adanya beberapa tanaman pot.
Di ruang tamu terdapat dua buah sofa, masing-masing satu dan tiga dudukan. Dilengkapi dengan satu coffee table, dan satu buah lemari pajangan. Semua furnitur bernuansa hijau. Agar senada dengan warna ruangan.
Lemari pajangan diletakkan menyerong di salah satu sudut ruangan. Di dalamnya berisi banyak piring keramik bermotif bunga. Karena berpintu kaca, pajangan di dalamnya bisa terlihat jelas. Lemari berbahan kayu dan berkesan antik. Dicat ulang dengan cat kayu berwarna hijau.
Coffee table bergaya etnik dan antik. Terbuat dari kayu dan di sekelilingnya berhiaskan ukiran. Di salah satu sisi dinding, terdapat susunan bingkai bergambar nuansa alam dan bunga. Pajangan-pajangan bergambar bunga atau alam, merupakan salah satu ciri gaya country.
Di sisi lain dinding, juga masih terdapat susunan bingkai yang berisi foto keluarga. Setiap foto dibingkai terpisah. Pemasangan foto seperti ini, memberi kesan bahwa setiap momen kebersamaan keluarga adalah momen penting.
ARSITEKTUR BANGUNAN YANG LENGKAP
Desain Arsitektur, Produksi Bangunan, Analisa Harga Satuan dan RAB (Rencana Anggaran dan Biaya) – Suatu Pendekatan Mendasar
Author: Arch. Aria
3 December 2007
183,818 views
116 Comments
Beberapa hari yang lalu ada beberapa pengunjung blog (Mbak/ibu, Mas/Bapak) yang menghubungi saya via email dan yahoo messenger
dan menanyakan tentang biaya konsultasi, biaya desain bangunan
arsitektur (rumah), biaya produksi untuk membuat bangunan dan RAB
(Rencana Anggaran & Biaya). Untuk menerangkan ketiga hal tersebut
tentunya tidak cukup hanya dengan kata-kata, karena ketiga hal tersebut
bersifat teknis maka harus disertai dengan contoh penerapan nya.
Biaya Desain Arsitektur adalah biaya
yang harus dikeluarkan oleh konsumen dalam jumlah tertentu yang telah
disepakati sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan oleh arsitek atau perencana untuk membuat desain rumah atau bangunan arsitektur.
Penentuan besarnya biaya atau fee desain arsitek biasanya ditentukan oleh dua hal, yaitu :
Jika arsitek hanya membuat desain, maka besarnya fee desain = 5% sampai dengan 8% dari Total Biaya Produksi Bangunan (Negotiable, tergantung detail dan tingkat kesulitan bangunan).
Contoh : Konsumen menginginkan desain
rumah dengan luas bangunan 120 m2, diketahui biaya produksi bangunan
(akan dibahas setelah ini) adalah sebesar 3.000.000/m2 , maka besar nya
fee arsitek sebesar : 5% x (120 x 3.000.000) atau : (5 x 120 x
3.000.000)/100 = 18.000.000
Jika arsitek membuat desain sekaligus melakukan supervisi (melakukan pengawasan) atas pelaksanaan dan produksi bangunan tersebut, maka besarnya fee pengawasan/supervisi
adalah sebesar +/- 2,5% dari Biaya Produksi Bangunan, atau bisa juga
ditentukan sejumlah harga tertentu, misalnya: IDR 500.000 setiap kali
kunjungan ke lokasi proyek.
Biaya produksi bangunan adalah sejumlah
dana yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli dan membayar upah atas
pekerja, pemborong/kontraktor, material, pajak (ppn) dan biaya-biaya
lainnya.
Biaya produksi bangunan
ini jika ditaksir besarnya berkisar antara : 3.000.000 sampai dengan
5.000.000 per meter persegi luas bangunan yang akan dibuat, tergantung
dari jenis, detail, dan tingkat kerumitan bangunan yang akan dibuat
(sederhana, sedang, dan mewah).
Contoh : Anda akan membangun rumah
seluas 120 m2 , maka besarnya biaya yang harus anda keluarkan untuk
merealisasikan bangunan tersebut (membayar upah kerja, material, dsb)
adalah sebesar : 120 m2 x 3.000.000 = 360.000.000. Harga tersebut belum
termasuk fee kontraktor/pemborong (sebesar 10% dari Biaya produksi) ,
dan pajak (ppn) sebesar 5%.
Untuk mereduksi besarnya biaya yang
harus anda keluarkan, anda bisa saja mengeliminasi fee kontraktor dengan
cara melaksanakan sendiri rancangan bangunan yang telah didesain.
Contoh perhitungan ini dibuat
berdasarkan asumsi bahwa anda telah memiliki lahan/tanah yang siap untuk
digunakan, dan jenis/detail bangunan kategori middle end .
Mungkin beberapa dari anda bertanya, bagaimana detail perhitungan atau estimasi dari biaya produksi bangunan itu?
Detail estimasi dari biaya produksi itu
nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam perhitungan Analisa Harga
Satuan (upah pekerja, material, alat, kontraktor/pemborong, dsb).
Hasil dari perhitungan Analisa Harga
Satuan tersebut nantinya merupakan komponen-komponen biaya yang
direkap/dijumlahkan dalam Rencana Anggaran dan Biaya.
Sebelum anda memutuskan untuk membangun rumah impain anda, saya sarankan anda berkonsultasi dahulu kepada arsitek
yang anda percaya, anda tidak perlu khawatir akan dikenakan biaya,
karena dalam hal konsultasi biasanya tidak dikenakan biaya apapaun.
Dari tulisan diatas bisa disimpulkan, ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa arsitek
sebenarnya tidak terlalu besar dibandingkan manfaat yang akan
didapatkan, sehingga anda sebagai calon konsumen tidak perlu takut untuk
berhubungan dengan para professional yang berkompeten untuk mendesain rumah impian anda.
Langganan:
Postingan (Atom)